Sabtu, 14 Juli 2007

2009, Kuburan Bagi Golkar
Senin, 04 Juni 2007, 06:18:15 WIB


Sultan HB X Diminta Selamatkan Partai Beringin

Sultan Hamengku Buwono X diminta untuk turun ta­ngan menyelamatkan Partai Golkar yang ter­an­cam perolehan suaranya anjlok pada Pemilu 2009.

KETUA Kaukus Muda Partai Gol­kar, Kamrussamad menilai di ba­wah kepemimpinan Jusuf Kalla, partai beringin ini se­ma­kin sulit melakukan konsolidasi in­ternal. Padahal, pemilu tinggal se­bentar lagi.

Kesibukan sebagai Wakil Pre­si­den, menurut Kamrussamad, tak memungkinkan bagi Kalla un­­tuk melakukan konsolidasi par­tai sampai ke tingkat yang ter­endah. “Seharusnya pimpinan par­tai tahun 2007 ini sudah be­ra­da di pelosok-pelosok desa un­tuk melakukan konsolidasi. Tapi malah sibuk mengadakan P2KB (Pendidikan Politik Kader Bang­sa),” ujarnya.

Menurut penggagas acara Rem­bug Nasional Partai Golkar ini, kegiatan P2KB itu jauh dari ke­butuhan rakyat. Seharusnya, ka­ta dia, Partai Golkar ikut ber­pe­ran dalam mengatasi harga mi­nyak goreng yang terus meroket dan tak terjangkau rakyat kecil.

“Padahal, Indonesia adalah peng­hasil kelapa sawit terbesar di dunia. Golkar kembalilah ke pang­kuan rakyat. Jika tidak, ku­bu­ran sudah disiapkan pada Pe­mi­lu 2009. Penyelamatan Partai Gol­kar juga akan dilakukan le­wat Rembug Nasional dalam wak­tu dekat ini,” jelas Kamrus­sa­mad yang juga wakil sekjen DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) ini.

Melihat kondisi seperti ini, Kam­russamad meminta Sultan Ha­mengku Buwono X yang juga ang­gota Dewan Penasihat dan pa­nutan partai turun tangan me­nyelamatkan Golkar. “Bila di­biar­kan suara Golkar bisa anjlok pada 2009,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, fung­sio­naris Partai Golkar Natsir Man­sur tak mempermasalahkan ke­ge­lisahan yang disampaikan Kau­kus Muda Partai Golkar itu. “Orang muda memang harus krea­tif, kritikus. Itulah sifat orang muda. Apa yang dikatakan Kamrusamad itu, sah-sah saja. Sebagai orang mu­da mengkritik orang tua sah-sah saja,” ujar orang dekat Kalla itu.

Natsir pun tak mempersoalkan aca­­ra Rembug Na­sio­nal yang di­ga­gas Kau­k­us Muda Par­tai Gol­kar. “Se­pan­jang usulan dari ge­ne­rasi muda itu kons­truktif dan kon­stitusional, sa­ya oke-oke sa­ja,” ka­ta anggota De­partemen Hu­­bungan Luar Ne­geri dan Per­ta­hanan Keamanan DPP Partai Golkar ini.

Meski begitu, Natsir tak se­pen­dapat bahwa Golkar tak bergerak dan belum melakukan kon­so­li­dasi untuk menghadapi Pemilu 2009. “Yang namanya organisasi apa­lagi Golkar yang umurnya su­dah matang dan organisasinya su­dah solid, dinamika dalam par­tai golkar ini bergerak setiap hari. Ada yang mengkritik, ada yang senang dan tidak. Hal itu wa­jar lah. Yang pasti masih un­tung yang mengkritik adalah ka­der muda Golkar sendiri,” ujar­nya.

Natsir berharap DPP mem­per­ha­ti­kan kegelisahan yang disam­paikan kalangan muda Par­tai Gol­kar. Me­nurut dia, Partai Gol­kar ke depan adalah milik orang muda. rm


kirim ke teman print


Baca juga:


Ada 1 komentar tentang berita ini :

'2009 Kuburan bagi Golkar' ???
Rabu, 27 Juni 2007, 07:56:43 WIB
Komentator: sugeng
Saya adalah orang non partai, karena sudah sejak lama yg namanya partai itu sama saja. Partai apapun namanya, 'politik Kekuasaan' itu yg ada didalam benak masing2 anggotanya, dengan dibumbui 'demi rakyat banyak, dsb, dsb. Namun saya tertarik dengan Golakar Pradigma Baru setelah Orde Baru tumbang dan berganti dg era Reformasi, dimana kita mengharapkan pembaharuan yg radikal, khusus mengenai pemberantasan Korupsi!!!, Golkar harus menjadi contoh soal, dan pelopornya, karena paradigma lama sufah berakhir. Ingat jaman Orba kalau di kalangan pegawai negetri ada pemeo 'kalau dapat dipersulit, kenapa dipermudah?', nah paradigma ini yg selalu berkaitan dg KKN kan dulu ada grup A\\'ABG'., jadi saling mem-back up. Bung Kamarussamad (Waka Sekjen AMPI) benar adanya, dia mengkritisi para Bosnya di Golkar. Disaat rakyat menderita itulah Golkar seharusnya berinisiatif mengangkat dari penderitaan, sepert harga Migor yg mahal, korban Lapindo yg berkepanjangan, dsb, dsb. Yah, semoga Golkar merubah pradigmanya. Semoga tahun depanya 2009 bukan 'kuburan' bagi Golkar, namun tempat bersemainya para pimpinan yang JUJUR dan ADIL. Selamat.

Tidak ada komentar: